Demikian satu komentar menarik Prof. Dikdik Kurnia, M.Sc., Ph.D saat memberikan materi dalam Webinar “Basic Important Molecules In Our Lives : Analysis of Amino Acid in Feed Industry” yang diselenggarakan PT Sentra Biosains Dinamika 23 Feb yang lalu.
Terkait industri peternakan yang menjadi fokus pembicaraan, Prof. Dikdik melihat peluang besar di masa depan bagi pelaku industri peternakan sebagai penyedia protein sumber kehidupan. Peluang ini muncul karena menurut badan PBB Food & Agricultural Organization (FAO) diprediksi terjadi peningkatan sebesar 70% kebutuhan pangan dunia di tahun 2050.
Menurut Prof. Dikdik, double production ini akan jadi masalah jika tidak disiapkan sejak sekarang. Inilah yang dikatakan sebagai kesempatan besar pelaku industri peternakan tersebut. Peluang juga sudah pasti muncul pada industri pakan ternak sebagai sumber energi dan sumber protein ternak.
Efisiensi pemberian pakan menjadi suatu kebutuhan agar mendapatkan jumlah dan kualitas ternak yang tinggi. Untuk mencapai produktivitas dan efisiensi tersebut maka Asam amino pada pakan ternak harus tepat kadar dan komposisinya.
Terkait kebutuhan asam amino, Prof. Dikdik juga mendorong sinergi yang kuat antara pelaku industri, para peneliti dan industri teknologi pendukung.
“Kebutuhan Asam Amino secara scientific tinggi dan secara ekonomi juga besar. Semua pelaku industri, peneliti dan supporting teknologi harus duduk bersama kemudian menemukan satu peran masing-masing untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi bagi pakan ternak itu sendiri,” ungkap Prof. Dikdik.
Menurut Prof. Dikdik, Analisa asam amino menjadi sangat penting meski relatif sulit. Mengapa? Ada tiga hal yang menjadi penyebabnya. Pertama, karena Asam Amino memiliki gugus rantai samping yang berbeda-beda.
Gugus rantai samping yang berbeda-beda inilah yang membentuk peptide. Ketika dua atau lebih asam amino bergabung, mereka membentuk peptide. Ikatan peptide terbentuk antara beberapa asam amino dengan gugus karboksilat dan asam amino lainnya. Fokus penelitian pun masih terbatas pada asam amino, dan belum pada peptide-peptidanya.
Penyebab kedua adalah karena tidak semua metode pemisahan bisa dilakukan dengan mudah, cepat, murah dan valid. Tidak semua metode mampu memvalidasi semau rantai samping dari Asam Amino.
Penyebab ketiga adalah karena persoalan teknologi. Untuk menganalisa asam amino dan semua kombinasi gugus-gugusnya perlu alat yang mampu mengidentifikasinya dengan cepat dan valid.
Mengenai proses analisa asam amino Prof. Dikdik memandang perlu dilakukan agar tidak terjadi gangguan metabolisme seperti keseimbangan nitrat menjadi negatif, pertumbuhan yang terhenti, perubahan asal-usul patologis pada sistem syaraf, serta gangguan organ dalam.
Untuk mendapatkan pemaparan Prof. Dikdik lebih lengkap lagi silakan klik tautan berikut ini :
Dalam tautan di atas, terdapat rekaman webinar lengkap dan materi presentasi Prof. Dikdik yang berbicara banyak mengenai peran dan fungsi asam amino dalam industri pakan ternak.
Sebagai informasi tambahan, menurut data yang dirilis www.worldometers.info, hingga tulisan ini diturunkan populasi penduduk dunia adalah 8 milyar 94 juta orang lebih. Diperkirakan populasi penduduk dunia tahun 2040 sekitar 9 milyar 188 juta orang lebih dan tahun 2050 sekitar 9 milyar 709 juta dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,5% – 0,6% per-tahun. ***